hello..welcome to my first blog. Hope you enjoy it.

Jumat, 17 Maret 2017

TUGAS INDIVIDU

    Berikut ini ulasan materi mata kuliah psikologi pendidikan pertemuan pertama pada hari Rabu, 1 Maret 2017

                                              BELAJAR
                         
               Teori pengkondisian klasik dan eksperimennya
Ivan Pavlov adalah seorang ahli psikologi refleksologi dari Rusia yang mengadakan percobaan pada anjing . moncong anjing dibedah sehingga kelenjar ludahnya berada di luar pipinya dan dimasukkan di kamar gelap serta ada sebuah lubang di depan moncong empat menyodrkan makanan atau menyemprotkan cahaya . pada moncng yang dibedah dipasang selang  yang dihubungkan dengan tabung di luar kamar sehingga dapat diketahui keluar atau tidaknya air liur pada waktu percobaan. Hasil percobaan mengatakan bahwa gerakan reflex itu juga dapat dipelajari dan dapat berubah karena mendapat latihan, sehingga dapat  dibedakan dua macam refleks, yaitu refleks bersyarat/refleks yang dipelajari, yaitu keluarnya air liur karena menerima/bereaksi terhadap warna sinar tertentu, atau terhadap suatu bunyi tertentu.
Teori di atas juga disebut dengan teori classical, yang merupakan sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Disebut classical karena yang mengawali nama teori ini untuk menghargai karya ivan Pavlov yang paling pertama di bidang conditioning (upaya pembiasan) , serta untuk membedakan dari teori lainnya. Teori ini disebut juga respondent conditioning (pembiasan yang dituntut). Teori ini sering disebut juga contemporary behaviorists atau juga disebut S-R psychologists yang berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan. Jadi tingkah laku belajar  terdapat jalinan yang erat antara reaksi behavioral dengan stimulasinya. Guru yang menganut pandangan ini bahwa masa lalu dan pada masa sekarang dan segenap tingkah laku merupakan reaksi terhadap lingkungan mereka merupakan hasil belajar. Teori ini menganalis kejadian tingkah laku dengan mempelajari latar belakang penguatan (reinforcement) terhadap tingkah laku tersebut.
Pavlov berpendapat, bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadari manusia. Eksperimen yang dilakukan oleh pavlov menggunakan anjing sebagai subjek penelitian. Berikut adalah gambar dari experimen Pavlov.

C.    Implikasi teori Causal Conditioning pada dunia pendidikan
Setelah banyak orang mengakui teori Pavlov bermanfaat di dunia psikologi, banyak ahli pendidikan baru mulai memanfaatkan teorinya untuk mengembangkan atau memberikan kontribusi pada psikologi pendidikan pada umumnya dan teori belajar khususnya. Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang kontinyu. Yang diutamakan dalam teori ini ialah belajar yang terjadi secara otomatis. Segala tingkah laku manusia tidak lain adalah hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat tertentu yang dialaminya dalam kehidupannya.
Perasaan dan akal pikiran yang potensial pada manusia menyebabkan stimulus yang sama tidak selalu menimbulkan respons sama, dan sebaliknya, respons sama tidak selalu disebabkan stimulus yang sama. Namun demikian, ada baiknya bila kita dapat menggunakan kerangka teori Pavlov untuk membantu menjelaskan proses belajar secara fleksibel. Contohnya, sikap ramah seorang guru memiliki kecendrungan menimbulkan respons positif pada subjek didik, meskipun ada kemungkinan timbulnya respons negatif pada subjek didik manja. Pada awal pelajaran, konsep-konsep yang sulit dapat menimbulkan shock symbol pada sebagian subjek didik, tetapi justru dapat pula merangsang subjek didik belajar gigih agar memahaminya.
Eksperimen-eksperimen Pavlov awalnya tidak bertujuan menemukan teori belajar, meskipun sangat dipengaruhi oleh psikologi behaviorisme. Sesuai dengan kedudukannya sebagai ahli fisiologi, eksperimen pavlov lebih bertujuan memahami fungsi otak.
Hasil-hasil eksperimen Pavlov ternyata sangat berguna bagi pengembangan teori belajar. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila banyak ahli pendidikan mengadopsi hasil eksperimen paplov untuk mengembangkan teori belajar. Namun demikian, apa yang diperoleh Pavlov bukan suatuyang final sehingga kita sebaiknya fleksibel menggunakannya.


Sekian ringkasan materi untuk hari ini...
Sampai Jumpa di lain kesempatan :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar